Anemia vs Tekanan Darah Rendah

Februari 06, 2019


"Mbak, obat buat nambah darah apa ya? Tadi saya cek, tensi saya rendah ..."

Ini pertanyaan yang common banget ditanyakan oleh masyarakat. Oleh karenanya, tulisan ini bertujuan untuk meluruskan misconception tadi. Happy reading!

ANEMIA
Anemia, atau awamnya dikenal sebagai kurang darah, merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Istilah anemia sendiri merujuk pada gejala, sedangkan untuk diagnosa penyakit digunakan istilah yang lebih spesifik dan menerangkan penyebabnya, seperti anemia megaloblastik (karena kekurangan asam folat atau B12), anemia mikrositik (kekurangan zat besi), atau anemia normositik (karena pendarahan atau penyakit).
Jika kondisi sebelumnya sehat, tidak sedang menggunakan obat atau tidak sedang mengalami suatu penyakit, anemia umumnya bisa diatasi dengan mengonsumsi produk suplemen yang mengandung zat besi. Di apotek, pilihannya cukup banyak,mulai dari S*ngobion, F*robion, dsb. Jika enggan mengonsumsi suplemen berbentuk obat, bisa juga dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi , seperti daging, hati, atau kacang merah. Kandungan zat besi dalam daging lebih mudah diabsorbsi oleh saluran cerna dibandingkan dengan zat besi yang bersumber dari tumbuhan.
Anemia defisiensi besi ini juga yang umumnya sering dialami oleh balita atau anak-anak yang masih mengonsumsi susu formula. Konsumsi kalsium yang terlalu banyak dapat mengurangi penyerapan zat besi dalam usus. Oleh karena itu, konsumsi kalsium harus dibatasi maksimal 500mL per hari. Populasi lain yang beresiko mengalami anemia defisiensi besi adalah bayi premature, anak-anak, ibu hamil dan menyusui, wanita yang tengah menstruasi, dan pasien yang mengalami gangguan ginjal dan harus menjalani dialysis (cuci darah).
Tanda dari anemia sendiri berupa lemah, lesu, gangguan nafas, akibat dari berkurangnya agen pembawa oksigen. Anemia kronis yang parah ditandai dengan kulit yang pucat, jaundice (kulit dan bagian putih mata berubah menjadi kuning), lidah yang halus atu berwarna seperti daging, cheilosis, atau kuku yang berubah bentuk menyerupai sendok (koilonychia).

HIPOTENSI
Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Angka pertama menunjukkan tekanan darah sistolik yang berhubungan dengan tekanan di dalam pembuluh darah saat jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. Angka kedua menunjukkan tekanan darah diastolik yang menunjukkan tekanan darah saat jantung beristirahat setelah kontraksi. Tekanan darah diastolik ini menandakan tekanan paling rendah dari pembuluh darah. Yang sering disalahpahami oleh masyarakat adalah, angka yang kedua (tekanan diastolik) mencerminkan kadar hemoglobin dalam darah. Keliru yaa, untuk menguji kadar Hb atau hemoglobin harus melalui pengambilan sampel darah. Pengukuran tekanan darah tidak ada hubungannya dengan kadar Hb.
Hipotensi merupakan istilah medis untuk tekanan darah yang rendah, yaitu tekanan darah yang kurang dari 90/60 mmHg.  Gejala yang dirasakan ketika tekanan darah menurun yaitu pusing, pandangan mata kabur, pingsan, sulit berkonsentrasi, lemah, atau mual. Jika tekanan darah turun hingga sangat rendah, hal ini dapat berakibat fatal. Penyebab dari hipotensi sendiri bervariasi, mulai dari dehidrasi hingga gangguan medis yang serius. Tekanan darah yang berada diantara rentang 90/60 – 120/80 mmHg umumnya tidak perlu diberikan obat, kecuali pasien mengeluh mengalami pusing, lemas, atau gejala lainnya. Untuk meningkatkan tekanan darah bisa dilakukan dengan meningkatkan asupan cairan dan garam.


You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images