Just a Random Thought
Juni 07, 2015wooahh.. it's been a long time. Terakhir nulis disini setahun yang lalu ternyata. Kuliah di farmasi emang cukup menyita waktu. Apalagi mau deket-deket UAS gini. Rutinitas cuma muter-muter di ngerjain laporan, bikin paper, project ini dan project itu, persiapan responsi, dll..
Ngga terasa, udah mau masuk tahun ketiga. Time fly fast. Flasback ke dua tahun yang lalu waktu gagal SBMPTN, hampir putus asa dan terancam telat kuliah setahun gara-gara penerimaamn mahasiswa baru di sebagian besar universitas udah hampir tutup. Tapi Allah selalu ngasi cobaan sepaket sama solusinya. Ditengah kepanikan, ada info kalo UII masih buka tes. Yaudah, bismillah, dicoba aja, dan alhamdulillah keterima.
Masuk farmasi juga awalnya iseng-iseng aja, berhubung jurusan ini masih dalam ruang lingkup yang sama dengan jurusan yang sebenernya aku mau, kesehatan. Awalnya juga mikirnya farmasi tuh kerjaannya cuma dagang obat. Sekarang, setelah dua tahun ngejalanin, baru tau kalo farmasi ngga sesederhana itu. Seorang Farmasist, atau Apoteker, bertanggung jawab penuh terhadap obat, mulai dari formulasi, manufacturing, sampai akhirnya obat itu sampai di tangan pasien. Dan ngga sampai disitu aja, Farmasist memegang peranan dalam monitoring dan konseling obat ke pasien. Jadi Farmasist bertugas mengecek apakah obat yang diterima pasien memberikan efek atau tidak, dosis dan pemilihan obat yang diberikan sudah tepat atau tidak, serta mengecek apakah timbul efek samping yang tidak diinginkan pada pasien.
Farmasist juga melakukan konseling, dimana Farmasist menginfokan kepada pasien hal-hal penting yang harus diketahui mengenai obat. Seperti, cara dan frekuensi penggunaan, waktu penggunaan (sebelum makan atau sesudah makan), efek samping yang mungkin timbul, tempat penyimpanan, dan lain-lain. Selain itu, Farmasist juga bisa berperan sebagai detektif, contohnya pada kasus keracunan, Farmasist akan mencari tau, zat apa sih yang bisa menyebabkan efek keracunan itu timbul. Dan sebenarnya, masih banyak lagi peran Farmasist itu. Intinya, pekerjaan kefarmasian adalah mulai dari hulu ke hilir obat. So, kalau kalian masih berpikir kalau Farmasist itu hanya berjualan obat, hhmm.. kalian salah besar :)
So far, I'm in love with Pharmacy. Toh, kalo dipikir-pikir, quote ini ada benarnya juga: "you are exactly where Allah wants you to be right now". Jadi, yaudah, dijalani aja, ngga usah liat-liat ke belakang lagi trus ngungkit-ungkit lagi penyesalan dan kekecewaan. Manusia berencana, Allah yang menentukan. Buat yang masih ngerasa terdampar gara-gara ga keterima di jurusan impian, dibenerin lagi deh niatnya. Jalan buat sukses tuh ga cuma satu, ada banyak. Allah sudah menuntunmu kesana, which means Allah want you to be there, so don't you think that you should do your best?
May Allah always be with us. Keep hamasah! :)
0 komentar