Apa yang Perlu Diketahui tentang Diare
Februari 18, 2019
Diare didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana konsistensi BAB lembek dengan frekuensi 3x atau lebih dalam sehari. Penyebab diare yang sering ditemukan yaitu infeksi (baik virus, bakteri, atau parasit) dan keracunan. Jadi, diare ini berfungsi untuk mengeluarkan racun atau kuman yang mengganggu saluran cerna.
Hal yang perlu diwaspadai dari diare, terutama pada anak-anak, adalah terjadinya dehidrasi. sekitar 65% dari komponen tubuh anak adalah air, karenanya dehidrasi atau kekurangan cairan pada anak dapat berakibat fatal.
Bagaimana tanda-tanda dehidrasi?
gelisah/rewel, mata sayu/cekung, terlihat haus, dan ketika dicubit kulit lambat kembali ke bentuk semula (>2 detik).
Penanganan diare sendiri cukup mudah. Terapi utama adalah rehidrasi dengan oralit dan cairan lain sebagai tambahan, seperti air tajin, kuah sayur, air matang, jus buah, dsb..
Jika diare tidak disertai dehidrasi, untuk anak kurang dari 1 tahun oralit diberikan 50-100 ml setiap habis BAB, sementara untuk anak > 1 tahun diberikan 100-200ml, dan untuk dewasa 1 bungkus (200ml) tiap habis BAB.
Selain oralit, pemberian zinc saat diare juga tidak kalah penting, terutama untuk anak. Zinc membantu pemulihan dengan cara mereepitelisasi usus, meningkatkan sistem imun dan meningkatkan nafsu makan. Zinc diberikan selama 10-14 hari, 1 tablet untuk anak >6 bulan dan 1/2 tablet untuk anak <6 bulan. Zinc aman diberikan hingga 14 hari meskipun diare sudah selesai, tujuannya untuk melindungi anak dari diare hingga 2-3 bulan ke depan.
Bagaimana dengan pemberian obat diare? Untuk anak-anak, obat diare sangat tidak disarankan, karena sudah terbukti tidak memberikan manfaat yang berarti. Sehingga, cukup diberikan oralit dan zinc. Lacto B atau probiotik bisa diberikan sebagai tambahan, untuk mengembalikan bakteri baik yang ada dalam saluran cerna anak.
Nah, jika diare disertai demam atau BAB disertai lendir darah atau berwarna kehijauan, segera ke dokter ya!
semoga membantu!
0 komentar