Pada tahap awal dari nyeri akut, analgesik harus diberikan sepanjang waktu (around the clock). Hal ini dilakukan setelah pasien diberikan dosis awal kemudian dititrasi (up atau down), tergantung pada derajat nyeri pasien dan efek samping yang teramati (misalnya sedasi). Pemberian bila perlu dapat menghasilkan pergeseran konsentrasi analgesik plasma yang lebar, menyebabkan kondisi nyeri tak teratasi dan efek sedasi yang timbul secara bergantian. Akibatnya, diperlukan peningkatan dosis obat untuk mengontrol rasa nyeri. Ketika nyeri teratasi dan kebutuhan obat berkurang, jadwal bila perlu dapat diaplikasikan. Jadwal seperti ini juga bermanfaat pada pasien yang sifat nyerinya intermittent atau hilang-timbul.
Jika opioid digunakan dalam manajemen nyeri kronik yang persisten, pemberian sepanjang waktu harus dilakukan. Opioid bila perlu dapat digunakan sebagai tambahan pada regimen sepanjang waktu pada pasien yang mengalami breakthrough pain, yaitu suatu kondisi nyeri yang dirasakan tidak lama, sebagai respon eksaserbasi nyeri sedang-berat, yang umumnya timbul pada pasien dengan nyeri persisten.
Sumber:
DiPiro, 2020, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, McGraw-Hill Education, USA.